Kata raja’ berasala dari bahasa arab yang artinya harapan. Maksud raja’ ialah mengharapkan keridaan Allah SWT dan rahmat-Nya. Rahmat adalah karunia Allah SWT yang mendatangkan manfaat dan nikmatnya.
Raja’ termasuk akhlaqul-karimah terhadap Allah SWT, yang manfaatnya dapat mempertebal iman dan mendekati dirikepada Allah SWT.Allah SWT telah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar banyak berdoa kepada Allah SWT, dengan berharap semoga Allah SWT akan mengabulkan segal doanya. Allah SWT berfirman:
“... Berdoalah kepada-Ku, niscahya akan Kuperkenankan bagimu...”(Q.S. Al-Mu’min, 40: 60)
Kebalikan dari sifat raja’ ialah berputus harapan terhadap rida dan rahmat Allah SWT. Orang yang berputusan harapan terhadap Allah, berarti ia berprasangka buruk kepada Allah SWT, yang hukumnya haram dan merupakan ciri dari orang kafir.
Muslim/Muslimat yang bersifat raja’ tentu dalam hidupnya akan bersikap :
§ Optimis adalah orang yang selalu berpengharapan (berpandangan) baik dalam menghadapi segala sesuatu persoalan.
Contoh: Seorang siswa (siswi) yang mengikuti seleksi Penerimaan Mahsiswa Baru (SPMB) dia berharap akan lulus dan diterima di Perguruan Tinggi yang ia pilih.
§ Dinamis ialah giat bekerja, tidak mau tinggal diam, selalu bergerak, dan terus tumbuh.
Contoh: Seorang petani akan berusaha agar hasil pertaniannya meningkat.
§ Berpikir kritis ialah tajam dalam penganalisaan, bersifat tidak lekas percaya, dan sifat selalu berusaha menemukan kesalahan, kekeliruan, atau kekurangan.
Contoh: Mengemukakan pendapat dengan menggunakan kata-kata yang tidak menyinggung perasaan orang lain.
§ Mengenal diri dengan mengharap keridaan Allah SWT adalah menyadari sirinya adalah makhluk Allah, yang harus selalu tunduk pada ketentuan-ketentuan-Nya(sunnatullah).
Contoh : Aktifitas belajar yang dilakukan dengan keikhlasan dan kesungguhan.
Komentar
Posting Komentar