Sahabat remaja pernah nonton film Jackie Chan dengan judul “Who Am
I?” (WOI). Bagi yang sudah nonton, pasti tau ya, kalau di film itu
Jackie Chan kehilangan ingatan (amnesia), hingga lupa dengan dirinya
sendiri. Bahkan namanya pun ia lupa. Padahal sebelumnya Jackie Chan
adalah seorang agen yang handal. Karena suatu hal, maka tiba-tiba
ingatan Jackie hilang.
Setelah sekian lama hidup di dunia, pernah ga sih sahabat bertanya pada diri sendiri, who am i? Siapa aku? Apa sahabat yakin sudah mengenal diri sendiri?
Ternyata mengenal diri sendiri adalah hal yang penting, karena dengan mengenal diri, maka sahabat akan mudah menentukan apa yang sahabat mau dan tidak gampang terbawa arus. Ibaratnya saat sahabat berada di jalan. Jika sahabat tidak tau akan kemana, maka sahabat akan berputar-putar tak tentu arah. Namun, jika sahabat tau tempat yang dituju, tentu akan lebih mudah menentukan arah jalan.
Nah, gimana sih caranya buat kenal diri sendiri, biar sahabat tau arah hidup ini mau dibawa kemana. Sahabat remaja, sekarang udah ga jaman istilah ‘mengalir bagai air’. Iya kalau airnya mengalir ke samudra, lautan atau sungai yang jernih. Kalau mengalirnya ke kali yang kotor, butek dan bau, gimana hayoo…
Karena itu, mulai sekarang yuk sahabat berkenalan kembali dengan diri sendiri. Gimana caranya? Ambil secarik kertas, dan mulai tuliskan langkah-langkah dibawah ini.
Pertama, mulai dari nama, tempat tanggal lahir, hobi, asal daerah dan lain-lain. Hal-hal kecil yang mungkin sering sahabat lupakan. Misalnya asal daerah. Kenapa harus tau asal daerah ? Ya, agar sahabat lebih mengenal lagi diri sendiri. Asal daerah ini berbeda dengan tempat lahir ya. Asal daerah adalah suku dari orang tua sahabat. Contoh, Sunda, Jawa, Padang dan lain-lain. Dengan mengetahui asal daerah, sahabat akan lebih tau lagi tentang seni, budaya ataupun makanan khasnya. Asyik kan? J
Kedua, coba sahabat tuliskan apa sih harapannya terhadap diri sendiri. Misalnya, ingin menjadi dokter, ingin jadi pengusaha, ingin jadi penghafal Alquran dan lain-lain. Harapan pada diri sendiri, sama dengan mimpi atau cita-cita. Jangan ragu untuk menuliskan mimpi-mimpimu. Kata orang bijak, gantungkan mimpimu sampai ke bulan, jika pun tidak bisa mencapainya, minimal bisa mendapatkan bintang.
Namun yang perlu diperhatikan dalam menulis mimpi atau harapan atau cita-cita, adalah, tuliskan secara spesifik. Misalnya, ingin menjadi orang sukses. Sukses yang seperti apa? Sukses yang bagaimana? Atau mau menjadi pengusaha apa? Harus disebutkan agar sahabat mengetahui langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk menggapai cita-cita itu.
Contoh harapan yang spesifik adalah, ingin menjadi penghafal Alquran, ingin menaikkan haji kedua orangtua, ingin menjadi penulis, ingin menjadi gitaris dan seterusnya.
Oya sahabat, apakah mimpi, harapan dan cita-cita boleh berganti-ganti? Tentu saja boleh. Karena manusia itu makhluk dinamis. Saat ini menangis, sebentar kemudian bisa tertawa. Manusia bisa berubah karena banyak hal. Karena itu, mimpi atau cita-cita boleh saja berubah.
Ketiga, bagimana sahabat memandang diri sendiri? Jawabannya adalah sifat-sifat yang sahabat remaja miliki. Nah, hal ini harus dijawab dengan jujur. Misalnya, saya pemalas, jika disuruh ortu shalat saya malas-malasan. Atau saya orangnya cerewet, iseng dan lain-lain. Tapi dalam memandang diri sendiri, haruslah proposional. Artinya, jika sahabat mampu menuliskan sifat-sifat jelek, sahabat juga harus bisa menyebutkan kelebihan-kelebihan yang sahabat miliki. Jangan ragu untuk menyebutkannya. Karena, jika ada kekurangan, pastilah ada kelebihan.
Keempat, untuk apa sahabat ada di dunia ? Sahabat harus merenung dalam menjawab pertanyaan ini. Apakah tujuan Allah menciptakan sahabat ? Yuk kita buka Alquran surat Az-Zariyat ayat 56. Allah berfirman,”Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” So, tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk beribadah kepada-Nya.
Sebagai remaja Islam, pastinya sahabat tau kewajiban sebagai seorang muslim. Yaitu, shalat, zakat, puasa Ramadhan dan haji jika mampu. Tapi sahabat, selain itu, masih banyak hal yang bisa dilakukan dalam rangka beribadah pada Allah. Yaitu, mengerjakan yang diperintahkan Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Mulai dari hal-hal kecil deh. Misalnya, tidak berbohong pada orangtua atau guru. Jujur dalam mengerjakan ujian, tidak mencontek, dan masih banyak lagi. Atau, sahabat bisa memberikan manfaat pada orang lain. Contoh, menghibur teman yang sedang sakit, membantu teman yang sedang kesusahan, menyingkirkan paku dijalan agar tidak terkena orang lain, dan masih banyak lagi.
Kelihatannya hal-hal diatas tidak berarti, tapi jika sahabat mengerjakannya dengan tulus, ikhlas, dan orang lain merasakan manfaatnya, insyaAllah bernilai ibadah dimata Allah.
Ternyata mengenal diri sendiri ga mudah dan ga susah juga kan? Asal sahabat mau mengerjakannya. Agar hidup lebih terarah, ga ada salahnya mulai sekarang sahabat berkenalan lagi dengan diri sendiri. Juga agar tidak ada lagi pertanyaan “who am i?” …..
Setelah sekian lama hidup di dunia, pernah ga sih sahabat bertanya pada diri sendiri, who am i? Siapa aku? Apa sahabat yakin sudah mengenal diri sendiri?
Ternyata mengenal diri sendiri adalah hal yang penting, karena dengan mengenal diri, maka sahabat akan mudah menentukan apa yang sahabat mau dan tidak gampang terbawa arus. Ibaratnya saat sahabat berada di jalan. Jika sahabat tidak tau akan kemana, maka sahabat akan berputar-putar tak tentu arah. Namun, jika sahabat tau tempat yang dituju, tentu akan lebih mudah menentukan arah jalan.
Nah, gimana sih caranya buat kenal diri sendiri, biar sahabat tau arah hidup ini mau dibawa kemana. Sahabat remaja, sekarang udah ga jaman istilah ‘mengalir bagai air’. Iya kalau airnya mengalir ke samudra, lautan atau sungai yang jernih. Kalau mengalirnya ke kali yang kotor, butek dan bau, gimana hayoo…
Karena itu, mulai sekarang yuk sahabat berkenalan kembali dengan diri sendiri. Gimana caranya? Ambil secarik kertas, dan mulai tuliskan langkah-langkah dibawah ini.
Pertama, mulai dari nama, tempat tanggal lahir, hobi, asal daerah dan lain-lain. Hal-hal kecil yang mungkin sering sahabat lupakan. Misalnya asal daerah. Kenapa harus tau asal daerah ? Ya, agar sahabat lebih mengenal lagi diri sendiri. Asal daerah ini berbeda dengan tempat lahir ya. Asal daerah adalah suku dari orang tua sahabat. Contoh, Sunda, Jawa, Padang dan lain-lain. Dengan mengetahui asal daerah, sahabat akan lebih tau lagi tentang seni, budaya ataupun makanan khasnya. Asyik kan? J
Kedua, coba sahabat tuliskan apa sih harapannya terhadap diri sendiri. Misalnya, ingin menjadi dokter, ingin jadi pengusaha, ingin jadi penghafal Alquran dan lain-lain. Harapan pada diri sendiri, sama dengan mimpi atau cita-cita. Jangan ragu untuk menuliskan mimpi-mimpimu. Kata orang bijak, gantungkan mimpimu sampai ke bulan, jika pun tidak bisa mencapainya, minimal bisa mendapatkan bintang.
Namun yang perlu diperhatikan dalam menulis mimpi atau harapan atau cita-cita, adalah, tuliskan secara spesifik. Misalnya, ingin menjadi orang sukses. Sukses yang seperti apa? Sukses yang bagaimana? Atau mau menjadi pengusaha apa? Harus disebutkan agar sahabat mengetahui langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk menggapai cita-cita itu.
Contoh harapan yang spesifik adalah, ingin menjadi penghafal Alquran, ingin menaikkan haji kedua orangtua, ingin menjadi penulis, ingin menjadi gitaris dan seterusnya.
Oya sahabat, apakah mimpi, harapan dan cita-cita boleh berganti-ganti? Tentu saja boleh. Karena manusia itu makhluk dinamis. Saat ini menangis, sebentar kemudian bisa tertawa. Manusia bisa berubah karena banyak hal. Karena itu, mimpi atau cita-cita boleh saja berubah.
Ketiga, bagimana sahabat memandang diri sendiri? Jawabannya adalah sifat-sifat yang sahabat remaja miliki. Nah, hal ini harus dijawab dengan jujur. Misalnya, saya pemalas, jika disuruh ortu shalat saya malas-malasan. Atau saya orangnya cerewet, iseng dan lain-lain. Tapi dalam memandang diri sendiri, haruslah proposional. Artinya, jika sahabat mampu menuliskan sifat-sifat jelek, sahabat juga harus bisa menyebutkan kelebihan-kelebihan yang sahabat miliki. Jangan ragu untuk menyebutkannya. Karena, jika ada kekurangan, pastilah ada kelebihan.
Keempat, untuk apa sahabat ada di dunia ? Sahabat harus merenung dalam menjawab pertanyaan ini. Apakah tujuan Allah menciptakan sahabat ? Yuk kita buka Alquran surat Az-Zariyat ayat 56. Allah berfirman,”Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” So, tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk beribadah kepada-Nya.
Sebagai remaja Islam, pastinya sahabat tau kewajiban sebagai seorang muslim. Yaitu, shalat, zakat, puasa Ramadhan dan haji jika mampu. Tapi sahabat, selain itu, masih banyak hal yang bisa dilakukan dalam rangka beribadah pada Allah. Yaitu, mengerjakan yang diperintahkan Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Mulai dari hal-hal kecil deh. Misalnya, tidak berbohong pada orangtua atau guru. Jujur dalam mengerjakan ujian, tidak mencontek, dan masih banyak lagi. Atau, sahabat bisa memberikan manfaat pada orang lain. Contoh, menghibur teman yang sedang sakit, membantu teman yang sedang kesusahan, menyingkirkan paku dijalan agar tidak terkena orang lain, dan masih banyak lagi.
Kelihatannya hal-hal diatas tidak berarti, tapi jika sahabat mengerjakannya dengan tulus, ikhlas, dan orang lain merasakan manfaatnya, insyaAllah bernilai ibadah dimata Allah.
Ternyata mengenal diri sendiri ga mudah dan ga susah juga kan? Asal sahabat mau mengerjakannya. Agar hidup lebih terarah, ga ada salahnya mulai sekarang sahabat berkenalan lagi dengan diri sendiri. Juga agar tidak ada lagi pertanyaan “who am i?” …..
Komentar
Posting Komentar